PROBLEM
PROYEK DILUAR RUANGAN
Dalam sebuah proyek ada sebuah goal yang harus
di capai sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan batasan waktu
dan biaya. Banyak kendala yang dihadapi pada eksekusi sebuah proyek, baik
internal maupun eksternal, teknis dan non teknis. Untuk kendala internal akan
sangat mudah menyelesaikannya tergantung bagaimana sebuah organisasi proyek
menerapkan management dalam organisasinya, sedangkan untuk kendala nonteknis
atau eksternal biasanya tergantung dari policy dari organisasi proyek sendiri
bagaimana untuk mengatasinya. Pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimana
kendala-kendala yang dihadapi pada sebuah proyek yang berada di luar
ruangan dan bagaimana cara mengatasinya.
Pada proyek yang berada di luar ruangan banyak
faktor yang mempengaruhinya antara lain :
1.
Cuaca
Pada proyek diluar ruangan atau terbuka faktor cuaca akan
sangat menentukan penyelesaian sebuah proyek, misalkan saat akan dikerjakan
lagi musim hujan. Namun apakah hanya karena musim hujan sebuah proyek akan
berhenti atau tertunda?. Jawabnya bisa iya bisa juga tidak, tergantung
bagaimana musim hujan itu dapat mengganggu jalannya sebuah proyek, dan
bagaimana organisasi yang terlibat di dalamnya menyikapinya. Karena hujan juga
merupakan sebuah rahmat atau anugrah dari Yang Maha Kuasa, karena tanpa air
proyek juga tidak akan bisa jalan. Disinilah diperlukan sebuah seni dan insting
dalam menyikapi proyek disaat musim hujan, diperlukan sebuah strategi dan
perencanaan yang matang dalam menata ruang dan mengatur limpasan air hujan agar
tidak mengganggu jalannya sebuah proyek. Misalkan dengan membuatkan sistem drainage
yang dapat menampung curah hujan maksimum..
2.
Kondisi tanah
Kondisi tanah akan sangat berpengaruh pada penyelesaian
proyek yang berada di luar rungan. Misalnya tanahnya tanah lempung, tentu
penangananngnya akan sangat berbeda jika tanah disekitar proyek adalah tanah
berbatu dan berpasir. Pada kondisi tanah lempung dimana mempunyai ciri kembang
susut yang besar, maka harus di antisipasi jika pada musim hujan tiba.
Gambar 2. Kondisi tanah lempung berpasir, akan mudah runtuh
jika terkena air
3.
Kountur tanah
Kountur tanah pada area proyek terbuka atau luar ruangan
akan menentukan untuk daerah-daerah mana yang harus dikerjakan, jangan sampai
pengerjaan bagian – bagian proyek berulang – ulang karena perbedaan elevasi.
Juga dalam mengatur sistem drainage agar dibuat sebuah penampang yang mencukupi
dalam menampung debit hujan maksimum dan tidak mengakibatkan banjir pada
area-area tertentu.
4.
Metode kerja
Metode kerja dalam sebuah proyek kelihatannya biasa bagi
yang sudah terbiasa dalam dunia konstruksi. Namun jika dalam pengerjaannya
tidak mengindahkan faktor-fotor diatas, maka dampak yang ditimbulkan akan
sangat signifikan bagi penyelesaian sebuah proyek yang berada di luar ruangan.
Misal drainage area kerja buruk, maka akan membuat area-area tertentu tergenang
dan dapat merusak material-material lainnya atau bahkan akan menambah biaya dan
waktu pengerjaannya.
Dari ulasan diatas, proyek diluar ruangan
mempunyai tatangan tersendiri untuk menyelesaikannya. Diperlukan kejelian dan
perencanaan yang matang. Hujan bukan suatu hambatan bagi penyelesaian sebuah
proyek, namun merupakan anugrah yang harus di syukuri. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat.